Beberapa kasus orang meninggal usai melakukan olahraga berat seperti sepakbola, tenis, badminton membuat sebagian orang takut untuk melakukan olahraga tersebut. Permasalahan bukan pada cabang olahraganya, melainkan karena terlalu memaksa berolahraga pada kondisi tubuh yang tidak siap.
Kasus publik figur yang meninggal usai melakukan olahraga, seperti Basuki yang meninggal setelah terjatuh saat bermain futsal, Benyamin S meninggal setelah koma beberapa hari usai main sepakbola, serta yang terbaru Adjie Massaid yang meninggal usia bermain futsal, membuat tanda tanya tersendiri apakah olahraga futsal atau sepakbola dapat menyebabkan kematian?
"Yang harus diingat bukan karena cabang olahraganya, tapi memang olahraga prestasi atau fun dapat mengandung bahaya yang fatal untuk kesehatan bila dilakukan saat tubuh tidak siap secara fisik dan mental," jelas dr Michael Triangto, SpKO, Spesialis Kedokteran Olahraga di RS Mitra, Sabtu (5/2/2011).
Menurut dr Michael, semua jenis olahraga mengandung risiko untuk kesehatan, yang paling sering misalnya cedera, putus tendon atau robekan di daerah otot, bahkan yang fatal dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung. Namun karena kebanyakan tidak menyebabkan kematian, hal tersebut tidak terlalu dihebohkan.
"Tapi bukan berarti saya melarang orang untuk berolahraga atau menakut-nakuti. Olahraga tetap dibutuhkan tubuh, asalkan orang itu siap secara fisik dan mental, serta tidak memaksakan olahraga melebihi 100 persen tubuhnya," lanjut dr Michael yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Kedokteran Olahraga, Litbang PB PBSI.
dr Michael mengatakan, kebanyakan orang yang mengalami cedera atau masalah kesehatan saat melakukan olahraga adalah karena tubuhnya tidak siap secara fisik dan mental. Apalagi bila sebelumnya orang tersebut sudah memiliki masalah kesehatan, seperti hipertensi atau kolesterol tinggi, tapi tidak pernah diperiksakan melalui check up.
Selain itu, orang awam yang tidak terlatih biasanya sering memaksakan diri melakukan olahraga kompetitif atau olahraga berat melampaui 100 persen kemampuan tubuhnya.
"Memaksakan diri berolahraga berat dengan melebihi 100 persen kemampuan tubuh dapat membahayakan organ-organ di tubuh, termasuk jantung. Untuk itu, perlu juga diperhatikan olahraga apa dan seberapa kemampuan tubuh kita," jelas dr Michael.
Menurut dr Michael, berapapun usia seseorang bila ia memiliki kesiapan secara fisik dan mental, maka tidak bermasalah saat melakukan olahraga berat sekalipun. Tapi bila Anda memaksakan diri melakukan olahraga berat saat tubuh tidak siap, secara fisik mungkin bisa menerimanya, tetapi tidak dengan jantung Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar